Kamis, 07 Januari 2010

DALAM SEPI TAK BERTEPI

Persetan denganku, kau, kalian dan semuanya
Datang layaknya pelangi sesaat setelah badai pergi
Tiba dengan wujud laksana bidadari
Bertutur anggun seanggun para dewi
Tapi kau pergi sebagai pengantar mati
Kau kebiri hati ini dengan senyum bahagiamu
Kau tusuk,kau cincang kau hancurkan aku dengan tawa puasmu
Aku tak bisa melangkah, aku kalah, aku dipaksa menyerah
Sesaat setelah mereka ucapkan “SAH”
Hatiku tak berbentuk lagi
Pecah menghambur tergenang darah
Selamat!! Kau telah sukses membuatku sekarat
Sekarat, mati, membusuk!!

10 november di pos 2


DALAM SEPI TAK BERTEPI ( DIE HEART #?? )
Duniaku dikuasai oleh sepi, tak ada orang selain sepi. Aku hidup dalam keterasingan, Ku jalani hidup dalam keterkucilan, Sendirian ku tantang kesepian tapi ternyata Aku kalah, aku salah, Sepi terlalu kuat untukku, dia selalu datang untuk mengolokku, menghina ketololanku tanpa sanggup kumembalas, dia datang setiap waktu, dia penah bilang” hei pecundang, sampai kapan kau bertahan dalam kesendirian?” ,“sampai datang seseorang”jawabku. “takkan pernah ada orang yang datang sebelum kau berani menyatakan rasa itu”,sahut sepi, “tapi aku takut, aku terlalu takut umtuk mengatakannya, ato mungkin aku terlalu angkuh sehingga aku tak mau mengakuinya”sanggahku, sepi tertawa tertawa terbahak-bahak, “ kau ini memang manusia busuk, payah, hina yang pengecut, sebenarnya aku mulai bosan dan malu menemanimu setiap saat dalam hidupmu”ejeknya terhadapku, aku hanya bisa tertunduk, aku tak berani menatap mata sepi yang begitu mengerikan.
Ya, aku memang seonggok daging busuk yang berjalan dengan penuh ketakutan, kesakitan, kemuraman di balik semua kesombonganku, aku terlalu angkuh untuk jujur terhadap diriku sendiri, bertahun-tahun kuujalani hari bersama sepi, aku takut akan sepi, tapi satu hal yang lebih aku takuti dibanding apapun,”Cinta”, ya aku paling takut akan sebentuk sifat ato penguasa dari segala bentuk-bentuk rasa itu. Aku begitu takut dengannya, dia begitu perkasa dan aku begitu lemah akannya, tapi kenapa dia selalu menghinakan hidupku, hanya untuk mengucapkan kata busuk itu, aku perlu sejumlah doping agar nyaliku menguat dan mulutku mampu mengatakannya.”sepi!! jangan pernah kau tinggalkan manusia hina ini, aku masih jijik mendekatinya, dia terlalu penakut untuk kuhinggapi, biarkan dia menikmati kesendirian hanya bersamamu, sampai mati, atau sampai timbul rasa berani”, Perintah Cinta terhadap sepi untuk mengekal bersamaku.
Dalam hati, aku selalu menghujat, mencaci, memaki Raja rasa itu karena aku takut untuk melantangkannya, tapi tampaknya apapun usahaku agar si Busuk itu tak dengar gagal, dia tahu itu, dia tahu aku selalu menghinanya, karena itu, di tambahlah hukumanku,” hei keparat!!kau selalu menghardikku, karena itu kan kesematkan padamu rasa perih yang akan setia menemanimu, ku tempelkan sebagian diriku padamu, tapi saudaraku, sang Benci, akan selalu menghinggapi seorang yang menarik hatimu, sehingga kau merasakan cinta sendiri” kata Cinta, apa daya, aku terlalu lemah menghadapinya, aku hanya bisa menerima apa yang dia berikan padaku.
Berpuluh-puluh Purnama telah aku lewati, beribu rintik hujan yang turun telah aku pandangi, tapi tak satupun cinta yang datang menemani, hanya ada sepi, tetap sepi yang selalu menemani, tampaknya sepi terlalu takut melanggar perintah cinta untuk selalu menemaniku, aku hanya menunggu tanpa berani meminta, menunggu ampunan dari sang raja rasa agar tak menghinakan aku lagi, siapa tahu dia berbaik hati dan mau menyemayamkan sepenuh bukan separuh dalam sanubari kalbuku, tapi sekali lagi aku hanya bisa menunggu, aku tetap si manusia busuk yang pengecut yang tetap belum berani menyatakan apa yang kurasakan.
Tapi sekarang aku telah bosan, terlalu lama sepi memenjarakan aku dalam kurungannya, terlalu lama aku memendam ini, aku sekarang tak takut lagi, aku tak takut lagi, terlalu lama aku dibawah kakimu cinta, terlalu lama aku menjadi budakmu, untuk itu sekarang akan kuteriakkan
Persetan dengan kau keparat laknat cinta, aku tak takut lagi, persetan kau mau datang atau tidak, aku tak peduli lagi, aku takkan percaya lagi dengan semua kisah-kisah indah layaknya cinderella dengan sepatu kacanya, mati saja kau, hinakan aku terus, tak takut aku akanmu, amarahku telah membuncah, perasaanku telah membadai dan memporak porandakan jiwa ku sendiri, aku telah mati rasa, hatiku membatu, jiwaku membeku, semua rasa sayang, cinta telah musnah tersapu layaknya sampah.
Persetan denganmu cinta!!
Dulu aku terlalu bodoh dan tolol untuk bisa kau permainkan, sekarang aku kuat
Biarlah sepi selalu menemaniku, biarlah ia menjadi karibku, tetaplah sepi yang kan menggerogoti relung hatiku tapi akhirnya memperkuat dinding-dinding hatiku yang tak terlihat.
Saat ini, aku yang meninggalkanmu, bukan sebaliknya..
Hahahaha!!!
Paling tidak sebelum kematian datang menjemputku, aku bisa mengalahkanmu!!
Selamat tinggal!!

Ttd

I HATE MY SELF AND WANT TO DIE

(Manusia hina yang busuk lagi pengecut)

Tidak ada komentar: